Dokter Pelaku Aborsi Itu Mengaku Lulusan Universitas Rusia
Obat tersebut dibanderol Rp 450-600 ribu. Diduga, para penjual obat itu hanya menjadi perantara yang terhubung dengan pelaksana aborsi.
Menurut Gatot, praktik tersebut sama dengan yang dilakukan Sumianto, salah seorang tersangka asal Ngawi.
''Apakah yang di internet itu juga terhubung dengan dr Wibowo atau tidak, akan diketahui nanti,'' tuturnya.
Kepada polisi, Wibowo mengaku baru tiga tahun melakukan praktik aborsi.
Meski demikian, pengakuan pria 77 tahun itu terbantahkan dengan pengakuan mantan pasien dr Wibowo yang melakukan aborsi pada 2007.
Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Wibowo dikenal sebagai dokter yang mau melakukan aborsi.
Diduga, dia sudah beroperasi beberapa tahun sebelumnya. Terkait hal itu, Gatot menyebutkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pendalaman.
''Jika terbukti memberi keterangan palsu, tersangka kami anggap tidak kooperatif,'' imbuhnya.
Praktik aborsi ilegal yang dilakukan dr Wibowo terus didalami Polres Nganjuk, Jawa Timur.
- Soal Kasus Dugaan Aborsi, Begini Saran Hotman untuk Nikita Mirzani
- Terlibat Kasus Aborsi, Sepasang Kekasih di Palangka Raya Ditetapkan Tersangka
- Sepasang Kekasih di Dumai Ditangkap Polisi karena Aborsi
- Kasus Pembuangan Janin Terungkap, Pelakunya Masih Belia, ya Ampun
- Lakukan Aborsi Karena Diperkosa, Bagaimana Hukumnya?
- Perempuan Muda Meninggal, Kekasih dan 2 ASN Digulung Polisi, Parah!