Dokter Pengungkap Wabah Corona Tewas, Amnesty Singgung Pelanggaran HAM di Tiongkok
jpnn.com - Amnesty International mengaitkan kematian dokter yang pertama mengungkap wabah virus corona dengan pelanggaran HAM di Tiongkok.
“Kasus Li Wenliang adalah pengingat yang tragis tentang bagaimana obsesi pemerintah Tiongkok akan stabilitas mendorong negara ini untuk menekan informasi penting tentang hal-hal yang menjadi kepentingan umum,” kata Direktur Regional Amnesty International untuk Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Nicholas Bequelin, Jumat (7/2).
Li Wenliang sempat diproses polisi Wuhan setelah mencoba mengeluarkan peringatan pertama tentang virus corona. Hari ini dia dikabarkan tewas akibat terjangkit virus tersebut.
Lebih lanjut Nicholas mengatakan Tiongkok harus belajar dari kasus Li dan mengadopsi pendekatan yang humanis dalam memerangi wabah ini.
“Tidak ada yang berhak menghadapi pelecehan atau sanksi karena berbicara tentang kondisi bahaya bagi publik, hanya karena hal itu bisa mempermalukan pemerintah,” ujar dia.
Li Weiliang sempat mengirimkan peringatan kepada sesama petugas medis pada akhir Desember 2019 tentang pasien dengan gejala yang mirip dengan wabah sindrom pernafasan akut (SARS). Tak lama kemudian, dokter itu dihukum oleh pemerintah setempat karena menyebar desas-desus. (ant/dil/jpnn)
Amnesty International mengaitkan kematian dokter yang pertama mengungkap wabah virus corona dengan pelanggaran HAM di Tiongkok.
Redaktur & Reporter : Adil
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Titik Pulang
- Bertemu Zhao Leji, Prabowo Tegaskan Komitmen Pererat Hubungan Indonesia-Tiongkok