Dokter Penyakit Paru Tutup Praktik karena Tak Ada Pasien
Pemkot mulai memutar otak untuk menutupi dana yang hilang. Sebab, tak bisa dimungkiri, berkurangnya dana tersebut sangat berpengaruh pada pengoperasian roda pemerintahan. ”Kami mulai mencari pemasukan lain, menerima iklan-iklan kesehatan dan berbagai produk lainnya,” jelas Mawardi.
Berdasar pantauan Jawa Pos, sejak masuk Kota Padang Panjang, memang tidak dijumpai satu pun iklan rokok di sepanjang jalan. Papan-papan reklame iklan rokok diganti dengan jejeran tiang dengan tulisan nama-nama baik bagi Allah SWT atau yang sering disebut asmaul-husna di sepanjang jalan utama kota.
Sementara itu, spanduk iklan rokok digantikan oleh tulisan kawasan tertib rokok di sepanjang jalan. Padahal, biasanya, saat mengunjungi suatu kota, pemandangan iklan rokok atau promosi acara yang disponsori produsen merek rokok ternama tidak pernah luput dari pandangan mata.
Dengan semakin meluasnya kawasan tertib rokok itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Yanuar mengungkapkan, masyarakat akhirnya bisa terbebas dari penyakit paru-paru hingga dokter pun jarang memiliki pasien.
”Efek perda ini berjalan, dokter spesialis paru di sana sampai tidak punya pekerjaan lagi, jadi tidak laku karena tidak ada pasiennya,” ujar Yanuar, kemudian tertawa.
Mantan direkur utama RSUD Pandang Panjang itu menambahkan, efek perda kawasan tertib rokok tersebut berhasil menghapus penyakit paru-paru dari sepuluh besar penyakit terbanyak yang dilayani RSUD Pandang Panjang. RS yang dulu pernah dijadikan spesialisasi respirasi atau pernapasan itu kini tidak lagi sesak lantaran jumlah pasien paru-paru menurun drastis.
Bahkan, saking sedikitnya pasien yang datang, dokter spesialis paru RSUD Padang Pajang memutuskan pindah ke rumah sakit lain yang lebih memerlukan jasanya.
”Dokter itu akhirnya menemui saya dan meminta izin pindah ke RS Batu Sangkar. Agar kemampuannya bisa lebih dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
MEMASUKI kawasan Padang Panjang, mata akan langsung dimanjakan oleh keindahan alam. Suasana sejuk semakin menambah rasa betah untuk berlama-lama
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala