Dokter Pribadi Maradona Diduga Melakukan 'Pembunuhan Tak Sengaja'
jpnn.com, ARGENTINA - Meninggalnya legenda sepak bola dunia Diego Armando Maradona berbuntut panjang.
Dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque diselidiki polisi atas dugaan "pembunuhan secara tidak sengaja" beberapa hari setelah legenda sepak bola tersebut meninggal dunia.
Sekitar 30 polisi di Buenos Aires telah menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque.
Penggeledahan dilakukan untuk memastikan kemungkinan ada kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.
Maradona meninggal di usia ke-60 tahun karena serangan jantung di rumahnya, saat dirawat pascaoperasi otak awal November lalu.
Penyelidikan itu dipicu laporan dari tiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, utara Buenos Aires, kata narasumber pengadilan.
"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk para anggota keluarga (Maradona)," ujar narasumber yang dekat dengan penyelidikan seperti dikutip BBC, Senin.
Luque menolak berkomentar tentang dugaan tersebut.
Dokter pribadi Maradona diduga melakukan 'pembunuhan tak sengaja' terhadap legenda sepak bola dunia itu.
- Foto Lionel Messi Seperti Ini Bakal Dikenang Sepanjang Masa
- Ada yang Patah Hati di Argentina saat Messi Pindah
- Nomor 10 Peninggalan Messi Lowong, Pemain Barca Tak Berani Pakai?
- Kematian Maradona, 7 Orang Hadapi Dakwaan Pembunuhan Berencana
- Pengadilan Ungkap Hasil Autopsi Diego Maradona
- Inilah Hasil Autopsi terhadap Sampel Darah dan Urine Maradona