Dokter Ratna Mengaku Dijanjikan Jabatan Direktur Rumah Sakit, Ternyata Cuma Modus
jpnn.com, BINJAI - Pengadilan Negeri Binjai kembali menggelar sidang kasus penipuan dan penggelapan dengan modus calo PNS, dengan agenda pemeriksaan terdakwa dr Ratna Milda Nasution, Kamis (8/7).
Di hadapan majelis hakim yang diketuai David Simare-mare, terdakwa mengaku menjadi calo PNS karena dijanjikan akan mendapat jabatan sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham, seorang mantan Wali Kota Binjai berinisial HMI.
Dalam keterangannya, dengan catatan, terdakwa harus mampu menarik uang korban yang mau menjadi pegawai negeri sipil. “Saya dijanjikan menjadi Direktur Rumah Sakit setelah memasukkan orang menjadi PNS,” kata dia di Ruang Sidang Candra Pengadilan Negeri Binjai, Kamis (8/7).
Menurut dia, HMI terus menanyakan kepadanya siapa saja tenaga honorer yang mau jadi PNS melalui jalur khusus. Terlebih, menurut dia, HMI tengah berada di Jakarta.
Dia menambahkan, HMI telah mencantumkan pemberitahuan melalui media sosialnya bahwa ada penerimaan CPNS melalui jalur khusus. “Mantan Wali Kota bilang mana teman kamu yang mau masuk PNS, saya lagi di jakarta,” bebernya.
Bahkan, terdakwa juga mengaku menjadi PNS melalui jalur khusus era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wali Kota Binjai, HM Ali Umri. Karenanya, dia yakin bahwa adanya jalur khusus.
Sehingga, terdakwa mengajak korbannya masuk menjadi PNS melalui jalur khusus. “Kami ujian juga, yang mengeluarkan SK kami dulu pak Umri. Mereka bertiga juga akan di masukan jalur khusus pada bidang kesehatan dan guru tahun 2020, jaman Wali Kota Idaham,” ungkap dia.
“Pak Wali (HMI) terus mengejar saya, untuk bicara kepada tiga korban agar dapat segera mengirimkan uang,” tambahnya.
Pengadilan Negeri Binjai kembali menggelar sidang kasus penipuan dan penggelapan dengan modus calo PNS, dengan agenda pemeriksaan terdakwa dr Ratna Milda Nasution, Kamis (8/7).
- Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Aset Rp 200 Miliar di Bali
- Niat Pinjam Rp 25 Miliar, Warga Jatinangor Malah Kehilangan Rp 2 Miliar
- Beli Kosmetik Rp 80 Ribu di TikTok, Warga Depok Malah jadi Korban Pinjol Puluhan Juta
- Siap ke MK, PDIP Kumpulkan Data dari Sumut, Jateng sampai Jatim
- Motif Orang Dewasa Tusuk 3 Bocah di Sumut, Sadis, 2 Korban Tewas
- Detik-Detik Pria di Sumut Menikam 3 Bocah, 2 Tewas