Dokter Saham
Oleh: Dahlan Iskan
Senin lalu, Burry mengajukan izin lagi. Untuk melakukan short lagi. Tentu dengan nilai tawaran yang baru.
Sewaktu krisis moneter 2008, Burry sukses besar. Ia melakukan short untuk mortgage perumahan. Yang kenaikan harganya ia nilai sudah keterlaluan. Burry meramalkan akan terjadi krisis. Maka ia lakukan short. Yang tujuannya dua: mengingatkan bahaya gelembung itu dan mencari keuntungan.
Peringatannya gagal. Pemilik uang tetap emosional mengejar mortgage: pecahlah krisis 2008.
Bisnisnya berhasil: perusahaan Burry mendapat laba Rp 7 triliun. Ia sendiri, secara pribadi, mendapat untung sekitar Rp 1,5 triliun.
Kini Burry menggarap Tesla. Meski saham Tesla sudah terkoreksi lebih 30 persen Burry belum puas. Harga saham itu masih ia anggap berlebihan.
Burry pun tidak takut akan bernasib seperti Bentjok. (*)
Benny Tjokrosaputro diancam lagi hukuman seumur hidup. Yang pertama untuk kasus Jiwasraya, kedua terkait Asabri.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi