Dokter Siti pun Gagal SKD Tes CPNS 2018

Dokter Siti pun Gagal SKD Tes CPNS 2018
Tes CPNS. Ilustrasi Foto: Kendari Pos/JPG/JPNN

“Untuk jenis TKP lebih banyak memahami soalnya. Mencari jawaban paling tepat, di situ kesulitannya,” ungkap Ariansyah.

Akan tetapi, ia memiliki trik sehubungan dengan durasi pengerjaan. Awalnya, Ariansyah menjawab terlebih dahulu soal TKW. Mengingat jenis soal itu paling dikuasainya.

“Setelah mengerjakan TKW langsung ke TKP karena itu butuh waktu banyak. Baru kemudian TIU dikerjakan paling akhir,” tuturnya.

Seperti diketahui, setiap peserta yang ingin lulus tes SKD harus memenuhi nilai ambang batas (passing grade) minimal yang telah ditentukan, yaitu 298. Rinciannya, TWK 75, TIU 80, serta TKP 143. Khusus kategori peserta terbaik predikat cumlaude, nilai TIU harus mencapai minimal 85.

Kategori khusus penyandang disabilitas passing grade minimal 260 dengan nilai TIU minimal 70, dan kategori formasi jabatan dokter spesialis, infrastruktur, dan ahli lainnya, nilai akumulatif SKD minimal 298 dengan nilai TIU sesuai passing grade.

Sementara, Ketua Panitia Penerimaan CPNS 2018 Bontang, Artahnan Saidi mengatakan hingga hari kedua sesi ketiga, jumlah peserta yang lolos mencapai 30 persen. Artinya dari jumlah sekira 770 orang, sekira 200 peserta dapat mengikuti tahapan selanjutnya.

“Jumlah ini lebih banyak dibandingkan di Kutai Timur,” kata Artahnan.

Nantinya, peserta yang lolos wajib menempuh Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Adapun waktu pelaksanaan tahapan tersebut belum ditentukan. Masih menunggu petunjuk dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). (ak)


Sebagian besar peserta tes CPNS 2018 mengeluhkan sulitnya soal TKP alias tes karakteristik pribadi.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News