Dokter Spesialis di RSUD Pasaman Barat Mogok Kerja, Ini Sebabnya
jpnn.com - SIMPANG EMPAT — Sejumlah dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, akan tetap mogok kerja.
Para dokter spesialis itu akan mogok kerja sampai pihak manajemen RSUD Pasaman Barat membayarkan insentif.
Perwakilan dokter spesialis RSUD Pasaman Barat dr. Okta mengatakan persoalan ini sudah lama dan berlarut-larut.
“Berbagai upaya telah kami lakukan, namun tidak juga dikabulkan," kata dr. Okta di Simpang Empat, Selasa (22/11).
Menurutnya, selama ini jasa layanan atau istilahnya P2 tidak sepenuhnya dibayarkan oleh RSUD. Maksimal yang pernah dibayarkan maksimal hanya 30 persen.
Kemudian, insentif atau istilahnya P1 dan P3 dibayarkan APBD berupa insentif berdasarkan tunjangan kelangkaan profesi selama empat tahun tidak pernah dibayar.
"Selain itu bertambahnya tenaga harian lepas (THL) di RSUD mengakibatkan tidak efisien dan tidak sesuai standar Rumah Sakit Tipe C," katanya.
Padahal, dia menambahkan, dokter spesialis memiliki keahlian khusus dengan melayani pasien 24 jam selama tujuh hari pada rumah sakit lain menerima insentif sedangkan di Pasaman Barat tidak pernah.
Dokter spesialis akan mogok kerja sampai pihak manajemen RSUD Pasaman Barat membayarkan insentif.
- Wujudkan Visi Prabowo, Ahmad Ali-AKA Bangun RS Lengkap dengan Dokter Spesialis di Pelosok
- Perdana di Indonesia, Teknologi Frax Pro Mampu Atasi Acne Scar hingga Stretch Mark
- Bethsaida Hospital Hadirkan Alat Baru Penghancur Batu Ginjal, Lebih Presisi
- Pentingnya Mengenal Kelainan Bawaan pada Anak, Simak
- Ridwan Kamil Janji Tingkatkan Insentif RT-RW untuk Percepat Pembangunan
- Rangkaian HUT ke-18, Brawijaya Healthcare Gelar 'Happy, Healthy & Fun', Ini yang Dibahas