Dokter Spesialis Kulit Peringatkan Dampak Negatif Polusi Udara pada Kesehatan, Ini Tipnya
jpnn.com, JAKARTA - Polusi udara menjadi silent killer yang dapat memengaruhi kualitas hidup berbagai makhluk hidup, termasuk manusia.
Sebab, untuk kesehatan kulit polusi udara memiliki kaitan erat dengan proses penuaan pada manusia, mulai dari usia dini hingga dewasa.
Dermatolog dan Spesialis Kulit Dr. Agung Muhammad Reza mengatakan hubungan antara polusi udara dan kesehatan kulit sangat kompleks.
"Salah satu dampak yang paling terlihat ialah penuaan dini pada kulit yang disebabkan oleh faktor eksternal atau faktor eksogen," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5).
Menurut Agung, paparan polusi udara termasuk asap knalpot kendaraan, asap rokok dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada kulit.
Dia menjelaskan efek jangka pendek polusi udara pada kulit, meliputi kekusaman dan kehilangan kecerahan, sementara, jangka panjang, yakni garis halus, keriput, hiperpigmentasi, dan bintik-bintik hitam.
"Polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan kulit. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan menggunakan produk perawatan kulit yang dapat memperbaiki dan melindungi," ungkapnya.
Agung juga memperingatkan seseorang yang bekerja di luar ruangan atau tinggal di lingkungan yang terpapar polusi udara, seperti pekerja konstruksi, petani, atau polisi lalu lintas, berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan kulit.
Dokter spesialis kulit memperingatkan dampak buruk polusi udara pada keseshatan.
- Technogym & MOIE Hadirkan Nuansa Elegan dalam Kebugaran
- Tren Estetika Naik, Ini 5 Klinik Kecantikan yang Paling Diminati di Indonesia
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- Hadir di Healthy Fest 2024, NPURE Kampanyekan Generasi Kulit Sehat Indonesia
- HUT Ke-60 Golkar, Ahmad Irawan Gelorakan Semangat dan Gaya Hidup Sehat