Dokter Spesialis Patologi Beber Dampak Omicron kepada Lansia & Anak-Anak
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat harus tetap waspada dengan peningkatan penularan Omicron (B.1.1.529).
Mengacu pada data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Omicron menjadi VOC (Varian of Concern) karena sifatnya yang sangat menular.
Dokter Spesialis Patologi Klinik dari Siloam Hospitals Semarang, dr. Nalurita Ng. Sp. PK. menyebutkan ada kemungkinan penurunan efektivitas alat diagnostik dan vaksin yang ada sekarang.
"Varian ini menular dengan cepat dan bisa mereinfeksi penyintas atau yang sudah mendapatkan dosis vaksin. Walaupun hingga saat ini, risiko rawat inap, gejala berat bahkan kematian akibat Omicron tergolong rendah," kata dr. Nalurita dalam edukasi kesehatan, Jumat (7/1).
Dia mengimbau masyarakat tetap waspada karena makin banyak yang kena, kian tinggi risiko kelompok rentan (lansia, anak-anak dan komorbid) terinfeksi. Otomatis meningkatkan angka keterisian rumah sakit.
Dia juga mengimbau masyarakat memperhatikan MIS-C atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children yaitu kumpulan syndrome akibat Covid-19 pada anak-anak. Angka kejadian memang sedikit, tetapi berisiko fatal sampai kematian.
Dokter Nalurita mengungkapkan ada banyak informasi tentang pengembangan virus yang beredar. Misalnya virus Flurona' yang bukan varian baru dari corona dan sebenarnya adalah koinfeksi satu sama lainnya.
"Delmicron sendiri juga belum bisa disebut Varian Of Concern menurut para ahli WHO," kata dr. Nalurita.
Dokter Spesialis Patologi Nalurita membeberkan dampak Omicron kepada lansia dan anak-anak.
- Belanja di Pasar Pakai Uang Mainan, Lansia Nyaris Diamuk Massa
- SPSL Peduli Kualitas Hidup Dukung Sekolah Lansia Nirmala
- GSK Gelar Forum Global di Bangkok, Bahas Ancaman RSV Bagi Pernapasan Lansia
- Kesaksian Warga Temukan Mayat Edi di Kamar Kontrakan, Timbul Bau Busuk dan Lalat
- Prodia Fasilitasi Edukasi & Skrining Demensia, Upayakan Peningkatan Kualitas Hidup ODD
- 23 Peserta Lulus Pelatihan Pesiapan Lansia di FKUI, Ada Shahnaz Haque