Dokter Spesialis: Tidak Ada Kaitan Obesitas Anak dengan Air Kemasan

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis anak Diatrie Anindyajati mengatakan mengonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) tidak bisa menyebabkan obesitas pada ibu hamil dan anak.
Hal itu karena air kemasan tidak memiliki senyawa manis yang mengandung kalori.
Dia menyebut hingga kini belum ada studi empiris satu pun yang membuktikan bahwa air minum dalam galon guna ulang bisa menyebabkan obesitas pada anak.
"Kegemukan disebabkan karena asupan kalori berlebih, bukan karena air minum dalam kemasan," tegas dr Diatrie Anindyajati, Jumat (28/7).
Artinya, sambung dia, mengonsumsi air dalam galon guna ulang tidak berbahaya sama sekali alias aman karena sudah mendapatkan sertifikasi dari lembaga terkait, termasuk BPOM.
Dia menjelaskan bahwa obesitas pada anak dan orang dewasa disebabkan makanan manis atau air berpemanis yang memang mengandung banyak kalori.
"Kalau bicara obesitas itu kan surplus kalori. Nah, air enggak ada kalorinya, (berpikir) secara logika saja dulu," kata dr Diatrie.
Dia juga heran dengan isu BPA yang disebut-sebut berpotensi menyebabkan berat badan berlebih. Menurutnya isuitu lebih baik tidak disebarkan kepada masyarakat karena akan menyebabkan publik takut untuk meminum air.
Dokter spesialis anak mengungkapkan tidak ada kaitan obesitas pada anak dengan air kemasan seperti dalam galon. Begini penjelasannya.
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- 66,8 Persen Sarapan Anak Berkualitas Rendah, Ajinomoto Gencar Mengedukasi Masyarakat
- Prevalensi Obesitas di Indonesia 23,4%, LIGHThouse Siap Bantu Klien Makin Sehat
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- Sarifah Dorong Pembatasan Medsos Anak Menggabungkan Pendidikan hingga Pengawasan