Dokter Tan: Banyak Perempuan Indonesia Tidak Siap jadi Ibu

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Kesehatan dan Ahli Nutrisi Dr. dr. Tan Shot Yen mengatakan banyak perempuan di Indonesia tidak siap untuk menjadi ibu.
Hal itu terlihat dengan masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia, yaitu 30 persen atau sebanyak 305 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
“Bayangkan jika ibu hamil dalam keadaan malnutrisi dan pada saat melahirkan akan beresiko tinggi mengalami pendarahan," kata Dokter Tan, Senin (21/9).
Anak yang lahir dari ibu yang tidak siap ini, lanjutnya, akan memiliki berat badan lahir rendah. Lalu anak tidak disusui dengan benar, tentu punya masalah tumbuh kembang. Daya tahan yang buruk dan kapasitas mental sangat rendah.
"Ditambah lagi dengan pola makan yang tidak benar, lalu layanan kesehatan seperti di masa sekarang (pandemi), akhirnya menjadi stunting,” papar dr Tan.
Anak stunting menurut Dokter Tan, bukan sekadar persoalan fisik. Namun, daya tahan tubuh dan kapasitas mental yang rendah.
Dia mengungkapkan, pernah melihat pemberitaan seorang yang membagikan susu kepada anak-anak pemulung, tetapi yang dibagikan adalah susu kemasan. Ternyata susu kemasan sangat tinggi dengan gula.
“Saat anak sudah mencicip rasa artificial dan rasa itu adalah banget, ini adalah cikal bakal stunting. Bayangkan bila anak anak dibesarkan dengan cara seperti ini,” imbuh dr Tan.
praktisi kesehatan dan ahli nutrisi dokter tan menilai banyak perempuan yang tidak siap jadi ibu sehingga melahirkan banyak anak yang memiliki kecenderungan stunting
- Zakat dan Harapan bagi Generasi Bebas Stunting
- 3 Manfaat Terong Belanda, Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
- Program MBG di Bogor Dimulai, Upaya Baru Tekan Stunting
- Lewat Cara ini BRI Life Turut Berkontribusi Percepatan Pengentasan Stunting di Marunda
- 3 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
- Pelindo Siap Dukung Pencegahan Stunting di Kota Kupang