Doktor Teguh

Oleh: Dahlan Iskan

Doktor Teguh
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia tahu prinsip balancing: beban itu dipindahkan dari benda yang keras dan kaku ke benda lain yang lebih ringkih. Maka terjadilah ketidakseimbangan di turbin.

Maka Teguh fokus ke cara menemukan balance tanpa harus membongkar total seluruh turbin. Teguh ingin menyebarkan beban itu agar tidak hanya ke bagian yang ringkih. Dia tempelkan logam-logam tambahan di beberapa titik.

Teguh berhasil. Dua hari kemudian turbin sudah bisa dijalankan lagi. Teguh tidak tidur dua harmal. Begitulah anak muda. Fisiknya bisa tahan dengan beban seberapa berat pun.

Berhasil mengatasi Medan saya minta Teguh dimampirkan ke Jakarta. Kami akan mengucapkan terima kasih secara langsung. Tidak berhasil. Dia sudah ditunggu untuk menyelesaikan krisis listrik di tempat lain. Teguh pun kami nobatkan sebagai satu-satunya ahli turbin di PLN. Saat itu.

Belakangan karier Teguh terus menanjak. Terakhir Teguh mendapat jabatan sebagai direktur utama PT PJB Service.

Saya sempat bertemu ketika sudah di jabatan itu. Yakni setelah selama 13 tahun tidak bertemu.

Bulan lalu, Teguh pensiun dari PLN. Akan ke mana?

“Istirahat dulu. Fokus menyelesaikan S-3," katanya.

Sudah lebih 13 tahun saya ingin berjumpa orang ini: tidak kesampaian. Dia begitu sibuk. Saya juga terlibat begitu banyak urusan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News