Doktor Teguh

Oleh: Dahlan Iskan

Doktor Teguh
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Hari ini S-3 itu selesai. Teguh bergelar doktor mesin. Disertasinya bukan soal turbin. Judulnya: Simulasi Performa Pembangkit Listrik Tenaga Uap Menggunakan Computational Fluid Dynamics dan Gate Cycle.

Itu soal boiler di PLTU jenis CFB. PLN memiliki 40 PLTU dengan boiler jenis itu. Semuanya bermasalah: EAF-nya hanya sekitar 30 sampai 40. Sangat tidak efisien.

Itulah PLTU batu bara generasi pertama di lingkungan PLN –yang dulunya hanya ahli di bidang tenaga gas dan diesel.

Problem utama boiler type CFB adalah: tabung-tabung di boiler itu cepat aus dan korosi. Jebol. Pembangkit pun harus berhenti. Tabung-tabungnya harus diganti yang baru.

Korosi itu akibat kadar sulfur di batu bara. Juga akibat kadar garam yang terikut. Yakni ketika batu bara itu diangkut dengan tongkang melalui laut. Setelah diganti yang baru, tiga bulan kemudian keropos lagi.

Teguh diangkat menjadi ketua tim kajian boiler CFB. Dia pernah berpikir melapisi tabung-tabung itu dengan keramik. Hasilnya: parah. Efisiensi boiler turun sampai 60 persen.

Keramik. Anda sudah tahu: punya sifat menahan panas. Padahal, fungsi tabung-tabung itu justru untuk mengalirkan panas. Dari panas batu bara pindah ke air. Yakni air yang dialirkan di dalam tabung. Air pun berubah jadi uap. Uap itulah yang menggerakkan turbin. Turbin yang berputar dihubungkan dengan generator. Lahirlah listrik.

Kalau tabung itu dilapisi keramik panas yang dialirkan ke air sangat berkurang.

Sudah lebih 13 tahun saya ingin berjumpa orang ini: tidak kesampaian. Dia begitu sibuk. Saya juga terlibat begitu banyak urusan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News