Doktor TK

Oleh: Dahlan Iskan

Doktor TK
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Persyaratan itu sudah diperjanjikan di waktu pendaftaran. Orang tua siswa harus ikut aturan itu. Tentu ada yang keceplosan bicara pakai bahasa Indonesia, tetapi lama-lama hilang. Mereka ingat saat lagi pakai pakaian Jawa berarti harus pakai bahasa Jawa.

Baca Juga:

"Mengapa pilih Senin dan Selasa? Bukan Senin dan Kamis?”

Doktor TK

Sutik terdiam. Agak lama. Saya harus bisa menerjemahkan ekspresi wajah diamnya.

"Agar bajunya masih bisa dipakai sekali lagi keesokan harinya ya..." kata saya.

"Iya. Di desa, kan, tidak biasa baru dipakai sekali harus dicuci," katanya.

Di Hari Guru kemarin guru Sutik mendapat bingkisan dari siswa (lihat foto). Tentu itu dari orang tua siswa.

Hadiah itu diberikan setelah Sutik dan tiga guru lainnya selesai mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional bersama siswa TK asuhannya.

Dr Sutik bisa terlihat keren kalau mengajar mahasiswa S-2 di satu universitas. Akan tetapi dia pilih tetap di desa dan mengajar anak TK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News