Dokumen Baru Ungkap Kemesraan Australia dengan Militer Myanmar

Dokumen Baru Ungkap Kemesraan Australia dengan Militer Myanmar
Australia merupakan salah satu dari sedikit negara maju yang tetap menjalin kerjasama dengan Tatmadaw, militer Myanmar.

Acara ini kemudian diatur agar berlangsung secara sederhana pada level rendah.

"Seperti yang kita diskusikan, kita bisa mengendalikan hal ini dengan memastikan tidak ada perwira senior dan tidak ada foto-foto grup," tulis seorang perwira militer di Yangon.

Dokumen Baru Ungkap Kemesraan Australia dengan Militer Myanmar
Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, kini memegang kendali pemerintahan setelah kudeta pada Februari lalu.

AP: Lynn Bo Bo/Pool

Dokumen-dokumen itu juga menunjukkan kerjasama militer sama sekali tidak berkurang selama 2017, saat Tatmadaw melakukan tindakan kekerasan terhadap Rohingya.

Misalnya, Laksamana Tin Aung San, seorang anggota junta militer dan mantan kepala staf Angkatan Laut, berperan sebagai tuan rumah pada konferensi Angkatan Laut di Australia pada bulan Oktober 2017.

Laksaman Tin Aung San telah mendapat sanksi dari pemerintah Amerika Serikat atas perannya dalam kudeta Februari.

Dokumen juga mengungkap tentang pertemuan di tahun 2019 antara Dubes Australia Andrea Faulkner dan Jenderal Min Aung Hlaing - yang kini menguasai pemerintahan setelah kudeta.

Poin-poin pembicaraan mereka menyebutkan Australia meminta Myanmar terlibat proses hukum internasional dan menegakkan keadilan bagi korban pelanggaran HAM di Myanmar.

Australia termasuk sejumlah negara yang mempertahankan kerja sama dengan militer Myanmar, sejak operasi militer menumpas etnis Muslim Rohingya di tahun 2017

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News