Dokumen UN Rawan Kebocoran
Jumat, 05 April 2013 – 18:43 WIB

Dokumen UN Rawan Kebocoran
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim berupaya meminimalisir kemungkinan kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Titik yang paling diawasi adalah kekhawatiran terjadinya kebocoran soal terutama saat pendistribusian dokumen UN di daerah-daerah terpencil seperti yang terjadi sebelumnya. Selain meningkatkan pengawasan dalam distribus, Aman juga mengatakan peluang kecurangan itu sudah dipersempit dari variasi soal UN. Kata dia, variasi ini mencapai 20 set dan menggunakan barcode sehingga ruang gerak oknum-oknum yang mungkin melakukan pembocoran saat dokumen UN sedang dalam perjalanan tidak akan memiliki cukup waktu untuk bergerak.
Menurut Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Aman Wirakartakusuma menyebutkan, kerawanan bocornya dokumen UN ini bisa terjadi mendekati waktu pelaksanaan UN atau yang biasa disebut serangan fajar.
Baca Juga:
"Peraturan untuk tidak melibatkan guru mata pelajaran saat pelajarannya diujikan masih tetap berlaku. Karena pada waktu-waktu lalu ada "Tim Sukses", dan titik rawan tetap saat distribusi soal menjelang ujian, antara pukul 04.30 sampai UN dimulai," kata Aman di Kemdikdbud, Jumat (5/4).
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim berupaya meminimalisir kemungkinan kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Titik yang
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025