Dokumenter 'Ice Cold' Dianggap Turut Mengubah Persepsi soal Kasus Sianida
Pakar film Hikmat Darmawan mengatakan pendapat publik tentang kasus ini berubah "secara signifikan" sebelum dan sesudah film dokumenter dirilis.
"Sentimennya kan sangat negatif terhadap yang disangka sebagai pelaku itu," kata Hikmat kepada Lily Kristanto dari ABC Indonesia.
"Sekarang yang lebih muncul itu spektrum [penonton] yang percaya bahwa dia [Jessica] tidak bersalah sampai ke paling tidak ragu-ragu bahwa prosesnya itu sudah dijalani secara benar."
Namun Hikmat juga mengkritik film dokumenter berdurasi hampir dua jam itu karena pendekatannya yang "sensasional."
"Jadi saya kira dari awal memang dia [dokumenternya] bukan dikerjakan dengan disiplin mencari kebenaran [atau] disiplin jurnalistik, karena jenis dokumenternya kan semacam dokumen jurnalistik gitu ya," katanya.
Hikmat mengajak penonton untuk memahami bahwa film dokumenter ini ditujukan untuk pasar film hiburan yang memainkan emosi penonton dengan elemen "melodramatik".
"Saya merasa itulah kenapa terhadap film ini pun kita harus critical thinking atau mungkin ... menantang para tenaga kreatif untuk membangun narasi yang lebih lebih ... berdisiplin," katanya.
ABC telah meminta tanggapan perusahaan Beach House Pictures yang memproduksi dokumenter Ice Cold.
Banyak yang terkejut ketika mengetahui bahwa Jessica Kumala Wongso telah dibebaskan bersyarat dari penjara
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
- Dunia Hari Ini: Lagi-Lagi Donald Trump Jadi Sasaran Percobaan Pembunuhan?