Dolar AS Dekati Rp 10.000, Indeks Kembali Terjungkal

Pemerintah Kaji Intervensi Khusus Sektor yang Terpukul Krisis

Dolar AS Dekati Rp 10.000, Indeks Kembali Terjungkal
Dolar AS Dekati Rp 10.000, Indeks Kembali Terjungkal
Chief Economist Bank BNI Tony Prasetiantono menilai, rupiah sedang mencari keseimbangan baru. ''Jangan harap kembali ke level di bawah Rp 9.400,'' ujarnya.

Namun, ungkap dia, yang melemah bukan cuma rupiah, melainkan juga mata uang kuat lain. Sebagai misal, poundsterling (GBP) yang kembali melemah seperti pada 2003. Selain itu, juga euro (1 euro=USD 1,27), dolar Australia (AUD), dan mata uang Asia lainnya. ''Sebelumnya mata uang tersebut, termasuk rupiah, overvalued atas USD. Sekarang terkoreksi, dan sedang mencari ekuilibrium baru,'' jelasnya.

BI wajib menjaga rupiah agar tidak melampaui batas psikologis Rp 10.000 per USD. ''Mungkin kurs rupiah yang fair saat ini Rp 9.700 per USD. Yang bisa dilakukan BI adalah melakukan intervensi secara terbatas,'' saran Tony.

Dalam perkembangan lain, indeks kembali melorot 42 poin (3 persen) menjadi 1.337. Transaksi harian relatif tipis, yakni Rp 1,4 triliun. Koreksi indeks ditopang oleh harga komoditas yang melorot. Selain bursa regional sedang koreksi, investor juga menahan diri dan menunggu posisi bottom. Keluarnya laporan keuangan emiten yang cukup bagus belum mampu menjadi sentimen positif.

JAKARTA - Pelemahan sektor finansial nasional terus berlanjut. Mata uang rupiah kembali melemah ke level Rp 9.940 atau mendekati Rp 10.000 per USD,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News