Dolar dan Euro Dilarang di Korut
Jumat, 01 Januari 2010 – 01:59 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) punya resolusi menarik untuk menumbuhkan perekonomian negerinya yang baru lahir. Mulai hari ini (1/1), pemerintahan Kim Jong-Il resmi melarang penggunaan mata uang asing di negeri komunis tersebut. Mereka yang kedapatan melanggar diancam dengan hukuman yang sangat berat.
"Larangan menggunakan mata uang asing dalam setiap transaksi di Korut mulai berlaku efektif 1 Januari," lapor stasiun televisi pemerintah Tiongkok CCTV mengutip keterangan pejabat biro keamanan dalam negeri Korut Rabu (30/12) malam lalu. Per hari ini, dolar Amerika Serikat (AS), yuan Tiongkok maupun euro tidak boleh lagi digunakan sebagai alat pembayaran.
Baca Juga:
Sebelumnya, mata uang asing diterima sebagai alat pembayaran di sejumlah restoran dan outlet yang sebagian besar konsumennya warga asing. Tapi, mulai sekarang, seluruh jajaran lini bisnis di Korut hanya boleh menggunakan won sebagai alat transaksi. "Selain bank, segenap individu dan organisasi yang ada di Korut dilarang memiliki mata uang asing," terang harian Daily NK seperti dilansir Associated Press.
Meski media Korut bungkam, seorang pejabat Korea Selatan (Korsel) yang identitasnya dirahasiakan mengonfirmasikan larangan mata uang asing tersebut. "Dekrit ini diterbitkan beberapa pekan setelah Korut memutuskan untuk mengaktifkan kembali mata uang won demi mengatasi inflasi dan membangkitkan perekonomian dalam negeri," urainya. (hep/ami)
SEOUL - Korea Utara (Korut) punya resolusi menarik untuk menumbuhkan perekonomian negerinya yang baru lahir. Mulai hari ini (1/1), pemerintahan Kim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan