Dolar Menguat, Penjual Pakan Ayam Pusing
jpnn.com - BLITAR - Para penjual pakan ayam ikut ketar-ketir dengan menguatnya dolar di level Rp14 ribu per USD. Mereka terkena imbas lantaran bahan baku pakan ayam masih mengandalkan impor. Beberapa komoditas lainnya juga ikut meroket harganya.
"Ditambah harga telur yang nggak bisa diprediksi, bisa hari ini naik bisa besok langsung merosot. Tapi udah tiga minggu ini harga telur dikisaran Rp18 ribu jadi peternak masih sanggup buat beli pakan dan vitamin penunjang," ujar Agra Dacosta, salah satu penjual pakan ayam di Blitar.
Bahkan, harga pakan yang tadinya berkisar Rp347 ribu per saknya, dikabarkan akan mengalami kenaikan Rp25 ribu September nanti. Kalau sudah begitu kata Agra, pihaknya tak bisa berkutik banyak.
"Paling antisipasinya ya ditunjang dengan service aja. Soalnya kalau udah harga semua naik, kami ya nggak bisa apa-apa," terang dia.
Selain ditunjang dengan pelayanan yang baik, strategi yang biasa dilakukan oleh para peternak ayam yakni mencampur pakan ayam dengan produk lainnya. Tujuannya untuk menekan pengeluaran.
"Kalau peternak mesti antisipasinya pakan dicampur sama pakan yang (harganya lebih) murah. Jadi ayamnya nggak full pakai pakan satu produk, tapi lebih," kata dia kepada JPNN.com. (chi/jpnn)
BLITAR - Para penjual pakan ayam ikut ketar-ketir dengan menguatnya dolar di level Rp14 ribu per USD. Mereka terkena imbas lantaran bahan baku pakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024