Dolar Tembus Rp 11.700
Menurut dia, BI saat ini harus bisa menakar seberapa tinggi suku bunga Rupiah yang bisa menahan investor untuk tetap menanamkan modalnya di pasar keuangan Indonesia. Apakah dengan BI Rate 7,50 persen masih belum cukup" "Saya khawatir belum cukup. Jadi, saya kira BI Rate bisa naik lagi 50 basis poin pada semester I 2014. Itu kalau BI ingin menjaga dana investor asing tetap di Indonesia," jelasnya.
Fauzi mengakui, dampak kenaikan BI Rate memang akan langsung terasa bagi sektor riil dengan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi. Namun, lanjut dia, jika BI juga ingin mengurangi defisit transaksi berjalan dengan menurunkan impor, maka langkah melambatkan pertumbuhan ekonomi memang harus ditempuh. "Sebab, sektor riilnya belum bagus, ekspor sulit naik sedangkan impor naik terus. Jadi BI terpaksa melakukan ini," ujarnya.
Sebelumnya, Ekonom Citibank Asia Pacific Helmi Arman mengatakan, kenaikan BI Rate saat ini lebih dimaksudkan untuk merespon defisit transaksi berjalan. Karena itu, meski inflasi sudah cukup landai, BI tetap menaikkan BI Rate. "Ini karena defisit transaksi berjalan masih tinggi," katanya.
Menurut Helmi, tantangan inflasi dan neraca dagang pada triwulan IV ini akan lebih berat. Sebab, tren inflasi pada akhir tahun biasanya memang lebih tinggi. Selain itu, momen perayaan Natal dan akhir tahun, serta persiapan tahun baru, akan meningkatkan permintaan produk impor. "Dengan berbagai pertimbangan itu, kami memproyeksi BI akan kembali menaikkan BI Rate 25 basis poin pada triwulan I 2014," ujarnya. (owi)
JAKARTA - Jurus Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan BI Rate hingga level 7,50 persen, rupanya belum ampuh untuk meredam kejatuhan Rupiah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gelar Rising Stars, Bank Saqu Rayakan Satu Tahun Perjalanan
- Gantikan Posisi Wulan Guritno, Chef Juna jadi Komisaris Independen PT Lima Dua Lima Tiga
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024