Dolly-Jarak Ditutup, PSK Tak Akan Dipulangkan

jpnn.com - TEGALSARI - Perlakuan terhadap PSK Dolly-Jarak berbeda dengan lokalisasi yang sudah ditutup. Untuk PSK eks lokalisasi Dupak Bangunsari, Tambakasri, Sememi, dan Klakahrejo, kebanyakan di antara mereka dipulangkan ke daerah asal.

Namun, PSK Dolly-Jarak tidak akan dipulangkan ke daerah asal setelah dua lokalisasi tersebut resmi ditutup. Pemkot mengusahakan mereka alih profesi ke pekerjaan lain yang tidak melanggar hukum. ''Pemulangan PSK tidak ada dalam rencana penutupan lokalisasi,'' papar Kabidrehabsos Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Dedi Sosialisto.

Dia menyatakan, program pemulangan PSK hanya akan menambah masalah karena berkaitan dengan dua kota. Jika daerah yang menjadi jujukan PSK itu bersikap aktif, yakni mau membimbing dan mengawasi, hasilnya akan baik. Namun, jika daerah asal acuh tak acuh, PSK itu akan kembali ke lokalisasi.

Selain itu, lanjut Dedi, pihaknya sangsi PSK bisa menggunakan uang kompensasi penutupan Rp 7 juta untuk membuka usaha. Jangankan untuk buka usaha, uang tersebut bisa habis dalam waktu kurang dari sebulan. ''Setelah itu, mereka kembali bekerja menjual diri,'' ucapnya.

Dia mengungkapkan, Pemkot Surabaya pernah memulangkan PSK. Namun, jumlahnya tidak besar dan secara parsial. Antara lain, 20 PSK di Dupak Bangunsari. Selanjutnya, 40 eks PSK di Tambakasri. PSK yang dipulangkan itu minim bukan karena pemkot tidak mau memulangkan mereka. ''Namun, mereka enggan dipulangkan karena merasa malu jika diketahui keluarga di kampung,'' lanjutnya.

Karena itu, dinsos berusaha memberikan pelatihan bagi PSK agar bisa beralih profesi. Dalam dua bulan terakhir ini, dinsos mengadakan pelatihan tata boga.

Dinsos juga menggaransi, peserta yang ikut pelatihan akan dibimbing agar bisa mandiri atau bekerja di perusahaan. ''Tapi, kalau mau pulang kampung, ya tidak apa-apa,'' ucap Dedi. Dinsos Surabaya akan menghubungi dinsos daerah asal. (aph/ai/mas)