DOM dan DOI
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Pemerintah Indonesia merespons gerakan separatisme itu dengan menjadikan Aceh sebagai DOM dan melakukan operasi militer besar-besaran di wilayah itu.
Sudah hampir seperempat abad status DOM dicabut, tetapi luka sebenarnya belum benar-benar pulih 100 persen.
Masih banyak sisa-sisa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang belum diusut tuntas, dan hal itu seolah menjadi luka yang belum kering sampai sekarang.
Selama DOM terdapat ribuan orang hilang serta ditangkap secara sewenang-wenang tanpa adanya prosedur hukum yang jelas, selain itu banyak yang dieksekusi di depan umum.
Ratusan perempuan bahkan anak di bawah umur diduga mengalami tindak kekerasan seksual.
Banyak yang kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi di negerinya sendiri karena rumah mereka dibakar.
Operasi militer tersebut kemudian berakhir setelah Presiden Soeharto jatuh.
Pada 7 Agustus 1998, status DOM Aceh dicabut oleh Presiden B.J Habibie.
Munculnya orang BIN di pemda mempertunjukkan hubungan antara Tito yang mantan kapolri, dengan Budi Gunawan, Kepala BIN yang juga jenderal polisi berpengaruh.
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani