Dominasi AS yang Memudar & Dedolarisasi

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Dominasi AS yang Memudar & Dedolarisasi
Mata uang rupiah Indonesia (IDR) dan dolar Amerika Serikat (USD). Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

Prediksi tentang American Decline atau kemunduran Amerika makin santer terdengar. Penyebab kemunduran ini ialah Amerika membuat kecewa karena agresi militer dan sistem kapitalismenya.

Model kapitalisme Amerika yang sebelumnya begitu dominan dipandang telah merusak politik, menghambat pertumbuhan, dan melemahkan daya tarik Amerika dalam tatanan global.

Di sinilah peluang Tiongkok untuk mengambil alih kepemimpinan dunia terbuka. Amerika masih sibuk mengeluarkan anggaran besar untuk melakukan ekspansi militer, sementara Tiongkok sudah lebih fokus melakukan ekspansi ekonomi dan bisnis.

Perbedaan fokus inilah yang akan memberi keunggulan bagi Tiongkok.

Fenomena dedolarisasi disebut-sebut sebagai indikasi hilangnya dominasi Amerika dan munculnya ‘’dunia pasca-Amerika’’. Wartawan Fareed Zakaria sudah meramalkan bakal munculnya dunia pasca-Amerika dalam buku ’The Post America World’ pada 2015.

Dunia pasca-kekuasaan Amerika tidak berarti Amerika runtuh seperti Uni Soviet pada akhir Perang Dingin. Menurut Zakaria, dunia pasca-Amerika adalah ketika Amerika tidak lagi menjadi kekuatan tunggal yang menguasai segala dimensi kekuatan ? ekonomi, politik-militer, sosial-budaya.

Kekuatan-kekuatan tersebut makin terdistribusi ke beberapa negara kekuatan baru.  Ia memberikan analogi untuk memotret pergeseran ini.

Misalnya, bangunan tertinggi di dunia kini terletak di Dubai. Pabrik-pabrik terbesar sejagat berdiri di Tiongkok. Hong Kong menjadi sentral keuangan baru dunia, sedangkan Uni Emirat Arab menyumbang investasi terbesar di dunia.

Indonesia sudah mencium gelagat dedolarisasi dan harus membuat pilihan yang tepat supaya tidak ketinggalan kereta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News