Dominasi Emiten Jumbo Tekan IHSG, BEI Didorong Perbanyak IPO Perusahaan Menengah

Dominasi Emiten Jumbo Tekan IHSG, BEI Didorong Perbanyak IPO Perusahaan Menengah
Analis Strategi Institute Fauzan Luthsa. Foto: dok. pribadi

Dia menegaskan pentingnya peran BEI dalam mendorong lebih banyak perusahaan menengah untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO). Hal ini dinilai sejalan dengan visi ekonomi nasional yang menekankan pemerataan dan pertumbuhan berkelanjutan.

“Minimnya representasi perusahaan menengah dalam pipeline IPO patut menjadi perhatian, terutama bagi mereka yang peduli terhadap kondisi ekonomi saat ini,” katanya.

Meskipun kehadiran emiten beraset jumbo dapat menarik investor dan meningkatkan likuiditas pasar, Fauzan menyoroti ketimpangan yang muncul.

Dia memberikan contoh kasus IPO salah satu perusahaan besar pada Desember lalu, di mana lebih dari Rp 4 triliun dana investor berhasil dihimpun, tetapi lebih dari 90 persen dana tersebut justru mengalir ke pemegang saham lama di luar negeri.

“Secara regulasi hal ini legal, tetapi apa dampaknya bagi perekonomian nasional? Justru yang terjadi adalah aliran dana keluar, bukan perputaran uang di dalam negeri,” jelasnya.

Fauzan juga menekankan bahwa strategi BEI harus selaras dengan kebijakan ekonomi nasional, termasuk pendekatan ‘Prabowonomics’ yang bertujuan memperkuat sektor usaha menengah.

"Jika lebih banyak perusahaan menengah masuk ke pasar modal, mereka bisa melakukan scale-up yang akan berdampak langsung pada ekonomi nasional. Efek bergandanya sangat besar, baik dalam penciptaan lapangan kerja maupun peningkatan daya beli masyarakat,” pungkasnya.

Dia pun mengimbau agar BEI menyeimbangkan jumlah IPO antara perusahaan jumbo dan menengah guna menghindari dominasi berlebihan serta menciptakan pasar yang lebih dinamis dan inklusif. (jlo/jpnn)

BEI didorong perbanyak IPO perusahaan menengah di tengah dominasi emiten jumbo yang menekan IHSG.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News