Dominasi Eropa di Porto Alegre
Laporan Wartawan Jawa Pos TATANG MAHARDIKA dari Brasil

Saat Karnaval Porto Alegre berlangsung, yang biasanya hampir berbarengan dengan Karnaval Rio, gaya berpakaian tradisional Eropa juga akan terlihat menonjol. Terutama yang dikenakan para gaucho alias koboi. Tak ubahnya menyaksikan perayaan Oktoberfest di Muenchen, Jerman.
Tentu saja kalangan kulit putih itu lebih mapan secara perekonomian di Porto Alegre. Tapi, itu juga terjadi secara nasional. Sebanyak 40 persen warga miskin di Brasil adalah penduduk keturunan Afrika alias kulit hitam yang mayoritas bermukim di barat laut negeri tersebut. Dua kali lebih banyak daripada warga kulit putih.
Otomatis, kondisi perekonomian itu juga berdampak pada angka harapan hidup. Selain itu, hanya 2 persen warga kulit hitam yang bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Meski belakangan kuota untuk mereka diperbanyak melalui "jalur khusus" berdasar keputusan Mahkamah Agung Brasil 2012. (*/c9/ruk)
NAMA-nama berikut jelas berbau Jerman atau Italia. Koff, Hermann, dan Lunardi. Namun, jangan kaget, karena mereka justru erat dengan Gremio, salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Final Four Proliga: Popsivo Polwan Tak Gentar Hadapi Kekuatan Baru Gresik Petrokimia
- Proliga: Gresik Petrokimia Jumpa Popsivo Polwan, Megawati Hangestri Masih Tanda Tanya
- Tekad Irfan Jaya Mengakhiri Tren Negatif Bali United di Kandang Persib
- Final Four Proliga 2025: Penampilan 'Ngegas' Kyle Russell Buat Surabaya Samathor Kaget
- Begini Persiapan Jakarta LavAni Menjelang Final Four Proliga 2025
- Mengenal Final Four Proliga 2025, Dipenuhi Bintang Voli Dunia