Dominasi KMP di Parlemen Mengalahkan Orde Baru
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem, Martin Manurung menyebut parlemen periode 2014-2019 yang paling haus kekuasaan dalam sejarah. Pasalnya, seluruh kursi parlemen kini hanya dikuasai oleh satu kubu saja, Koalisi Merah Putih (KMP). Bahkan pada zaman Orde Baru pun kepemimpinan di parlemen masih dibagi-bagi.
“Kita masih ingat, ketua DPR dan MPR jaman orde baru otomatis dibagi tiga partai bahkan di kabinet pun seperti itu. artinya yang terjadi saat ini adalah satu demontrasi, satu upaya menunjukan bahwa ada sebuah kekuatan yang berkuasa dan menyebutnya disini adalah tirani parlemen," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/10).
Untuk itu, kata Martin, menghadapi situasi seperti ini maka Garda Pemuda Nasdem meminta presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membentuk kabinet yang kuat. Artinya, kabinet yang diisi oleh orang-orang berkompetensi dan menguasai lapangan serta paham kemauan sang presiden.
“Jangan ada jokowi KW 1 apalagi KW 2. Artinya apa yang digariskan presiden, kebijakan dan diperintahkan presiden harus dijalankan jangan punya, hidden agenda atau bahkan deal-deal dibelakang presiden,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, ada tiga kriteria yang wajib dimiliki calon pembantu Jokowi. Yaitu, bersih, berintegritas dan mau berjuang melakukan terobosan-terobosan.
“Jadi bagi Garda Pemuda Nasdem siapapun orangnya termasuk kader Nasdem dipercaya untuk duduk di kursi menteri harus memeiliki 3 kriteria tersebut,” pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem, Martin Manurung menyebut parlemen periode 2014-2019 yang paling haus kekuasaan dalam sejarah. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial
- Kasus Kematian Mahasiswi UPI, Ajeng Sempat Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya