Dominggus Oktavianus: PRIMA Siap Hadapi Verifikasi Partai Politik
jpnn.com, JAKARTA - Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Jakarta Pusat pada tanggal 3-5 Desember 2021.
Sekretaris Jenderal PRIMA Dominggus Oktavianus menyampaikan salah satu tujuan penyelenggaraan Rapimnas tersebut ialah dalam rangka penyelarasan kerja mesin partai menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Berdasarkan hasil penyelarasan tersebut, dia menegaskan PRIMA sudah sangat siap menghadapi verifikasi partai politik tahun 2022 mendatang dan memenangkan Pemilu 2024.
“Seluruh kerja-kerja partai harus diarahkan pada satu tujuan, lolos verifikasi KPU dan memenangkan Pemilu,” kata Dominggus, Minggu (5/12/2021).
Dominggus mengungkapkan, ada satu kesepakatan yang cukup menarik dari Rapimnas ini, yakni seluruh anggota PRIMA diwajibkan untuk membayar iuran wajib anggota sebesar 10 ribu rupiah per bulan.
Iuran anggota ini akan digunakan untuk membiayai operasional partai dari tingkatan pusat sampai tingkatan paling bawah.
“Semua kader PRIMA menyepakati bahwa partainya rakyat biasa harus dibiayai sendiri oleh rakyat biasa. Beda dengan partai oligarki yang biayanya juga didapat dari para oligark,” bebernya.
Selain itu, lanjut Dominggus, untuk terus mendapatkan simpati dari rakyat, ke depan PRIMA akan makin intens merespon isu-isu strategis yang menyangkut hajat hidup rakyat seperti praktik korupsi, konflik tanah, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak serta persoalan mendasar lainnya.
Sekretaris Jenderal PRIMA Dominggus Oktavianus menegaskan partainya sudah sangat siap menghadapi verifikasi partai politik tahun 2022.
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran
- Polda Banten Belum Tangkap DPO Kasus Pemalsuan Surat, Kompolnas Merespons, Simak
- Bicara Kualitas Pemilu di Hadapan Jokowi, Puan: Apakah Rakyat Memilih Tanpa Paksaan?