Dompet Dhuafa Bantu Pengungsi Afrika

Hampir 95 persen pengungsi tinggal di tenda-tenda pengungsian, dan sisanya yang baru datang sebagian tinggal di lapangan, dan belum ada tenda, dan makanpun mereka dijatah.
Dari pengamatan Sabeth di lapangan, mayoritas pengungsi adalah perempuan dan anak-anak. Tubuh mereka kurus tak terurus. “Wajah-wajah kelelahan dan tatapan nanar menghiasi raut wajah orang orang yang terusir dari negerinya ini,” kata Sabeth lirih.
Kenzu merupakan wilayah kamerun yang tidak lebih baik dari Afrika Tengah sendiri. Pasalnya, Kenzu merupakan desa terpencil di dalam hutan dan mereka harus tinggal mengungsi di sana,
Selain mengungsi di Kamerun, rata-rata pengungsi mengalir ke beberapa wilayah perbatasan Kamerun seperti di utara Afrika Tengah, Kongo,dan Sudan. Sebagian besar memang mengalir di wilayah Kamerun sebab, Kamerun merupakan wilayah yang paling dekat dengan Ibu Kota Afrika Tengah.
Merespon krisis kemanusiaan yang terjadi di Afrika Tengah ini, tim Indonesia Aid Dompet Dhuafa berangkat dari Indonesia sejak Rabu (19/3) pekan lalu. Relawan tiba di Doula, Kamerun kemudian berkoordinasi dengan NGO lokal, AHAS Association Humanitaire Pour le Development du Cameroon untuk mengetahui kebutuhan korban. (jpnn)
KENZU - Tim Kemanusiaan Indonesia Dompet Dhuafa untuk Afrika Tengah telah berada di kamp pengungsian di Kenzu dan Garoua Boulai, perbatasan timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza