Don Quixote

Don Quixote
Orson Welles yang membintangi film Don Quixote dari adaptasi novel karya Miguel de Cervantes. Foto: Picture Alliance/Mary Evans Picture Library

Akan tetapi, karena perejalanan berat dan luka-luka yang dialaminya selama petualangan, dia jatuh sakit dan sulit disembuhkan. Alonso Quinjano lalu menulis surat wasiat karena merasa ajal sudah dekat. Tiga hari kemudian Quinjano meninggal dengan tenang. Dia telah menyadari kebodohannya sebelum akhir hayatnya.

Di zaman milenial sekarang masih banyak muncul Don Quixote baru. Di dunia politik muncul politik Don Quixote. Seseorang yang berasal dari kampung, dari keluarga tukang kayu, berobsesi menjadi satria piningit yang bakal membebaskan negaranya dari kezaliman.

Sebagai anak tukang kayu dia tidak pandai-pandai amat, tetapi obsesinya tinggi. Dia berpikir banyak orang-orang elite yang sudah menjadi bagian dari oligarki dan menjadi raksasa yang menyengsarakan rakyat. Mereka harus dihancurkan.

Dalam bayangannya, raksasa itu tinggi besar dan mengerikan, padahal itu sebuah kincir angin. Dia telah mengalami halusinasi dan paranoid, dan menjelma menjadi Don Quixote milenial.

Dia terobsesi untuk menghancurkan Kestaria Bulan. Mungkin ini semacam representasi dari orang-orang yang dianggap beragama secara radikal dan terpengaruh oleh ajaran dari luar sana, ajaran dari bulan.

Don Quixote takut setengah mati terhadap Kesatria Bulan dan para pengikutnya. Saking takutnya sampai menjadi fobia.

Don Quixte naik keledai kurus membayangkan dirinya sebagai Kesatria Hebat menaiki kuda perang yang gagah. Dia melihat mural bergambar dirinya. Matanya tertutup dan tertulis ‘’404: Not Found’’.

Pasti menyindir dirinya, karena dia telah lama menghilang dari kampungnya. Mural itu pun diberangus dan dibersihkan.

Don Quixte naik keledai kurus membayangkan dirinya sebagai Kesatria Hebat menaiki kuda perang yang gagah. Dia melihat mural bergambar dirinya. Matanya tertutup dan tertulis ’404: Not Found'.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News