Donald Trump Dikeroyok Pejabat Inggris di Twitter
jpnn.com - Tidak hanya dengan para seteru Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump pun pandai memancing masalah dengan sekutu-sekutunya. Lewat Twitter, tentu saja.
Kali ini giliran Inggris yang jadi sasaran. Akibatnya, taipan 71 tahun tersebut terlibat adu argumen dengan Perdana Menteri (PM) Theresa May di jagat maya.
Rabu (29/11) Trump mengunggah ulang tiga video yang sebelumnya diunggah Wakil Ketua Partai Britain First Jayda Fransen. Partai itu memang dikenal sangat antimuslim dan anti-imigran.
Tiga video tersebut berisi aktivitas tidak terpuji individu atau kelompok muslim. ’’Tidak seharusnya seorang presiden melakukan semua itu,’’ kata James Slack, kepala humas sekaligus jubir Downing Street 10. Dia mewakili May yang sedang melawat ke Timur Tengah.
Komentar Slack tersebut membuat Trump tersinggung. Presiden ke-45 AS yang tidak bisa lepas dari Twitter itu pun langsung berkomentar balik.
’’Jangan fokus kepada saya. Fokus saja pada terorisme Islam radikal yang destruktif dan mulai mengambil alih Inggris. Kami baik-baik saja dengan semua itu,’’ cuit ayah Ivanka tersebut.
Sayang, cuitan yang sarat sindiran itu Trump alamatkan ke akun @theresamay. Padahal, itu bukan akun resmi May. Saat ditelusuri, pemilik akun @theresamay adalah orang lain yang kebetulan punya nama depan dan tengah yang sama, sedangkan nama keluarga alias nama belakangnya berbeda.
Akun tersebut juga hanya punya enam follower. Begitu menyadari kesalahannya, Trump langsung menghapus cuitan itu.
Kali ini cuitan Trump berpotensi merusak hubungan Amerika Serikat dengan salah satu sekutu terbesarnya
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Picu Kegaduhan di Medsos, Eks Asisten Stafsus Presiden Yasmin Nur Minta Maaf