Donald Trump Jadi Presiden AS Pertama Dalam Sejarah yang Dimakzulkan Dua Kali
Bersembunyi di Gedung Putih sambil menyaksikan semuanya di TV, Presiden Trump tidak merasa bertanggung jawab terhadap pemberontakan yang disaksikan dunia itu.
Ia namun mengeluarkan pernyataan berbunyi "TIDAK ADA kekerasan, TIDAK ADA pelanggaran hukum, dan TIDAK ADA vandalisme" yang boleh mengganggu pelantikan Biden.
Dalam video yang dirilis di Twitter Rabu malam lalu, ia sama sekali tidak menyebut kata pemakzulan.
Sebaliknya, ia memfokuskan pernyataannya pada kejahatan yang terjadi di Capitol dan ancaman kekerasan selanjutnya di pelantikan Biden minggu depan.
"Saya mengatakan dengan jelas, saya dengan tegas mengutuk kekerasan yang kita saksikan minggu lalu," katanya.
"Tidak ada ruang bagi kekerasan dan vandalisme di negara ataupun gerakan kita."
Sepuluh anggota partai Republik mendukung pemakzulan
Video: Ten Republican representatives have voted with Democrats to impeach Donald Trump. (ABC News)
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan berdasarkan pemberian suara sebanyak, yaitu 232 mengalahkan 197, untuk memakzulkan Presiden Donald Trump kedua kalinya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan