Donald Trump Jadi Presiden AS Pertama Dalam Sejarah yang Dimakzulkan Dua Kali
"Ketika mempertimbangkan keseluruhan peristiwa yang berujung pada [kerusuhan] 6 Januari, termasuk lambatnya reaksi Presiden ketika Capitol diserang, saya terpaksa mendukung pemakzulan," tulisnya.
Menanggapi peringatan oleh FBI tentang potensi munculnya kekerasan lain, Presiden Trump menjawab: "Ini bukan sesuatu yang saya perjuangkan dan ini bukan sesuatu yang Amerika perjuangkan. Saya mengajak SEMUA warga Amerika untuk membantu meringankan tekanan dan menenangkan."
Donald Trump sebelumnya pernah dimakzulkan pada Desember 2019 atas dua tuduhan, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres, namun dibebaskan oleh pemungutan suara Senat.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.
Ikuti berita seputar pandemi Australia, perkembangan dunia, dan lainnya di ABC Indonesia.
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan berdasarkan pemberian suara sebanyak, yaitu 232 mengalahkan 197, untuk memakzulkan Presiden Donald Trump kedua kalinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan