Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira

Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira
Presiden AS Terpilih Donald Trump soal TikTok. Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner

Trump juga menghidupkan kembali kebijakan perdagangan proteksionisnya dengan mengenakan tarif tinggi, rencana hingga 60 persen untuk barang impor dari China, negara yang dia anggap sebagai ancaman ekonomi utama. Bahkan, tarif impor dari negara-negara lain juga diperkirakan akan naik 10-20 persen.

Keputusan itu berpotensi memicu ketegangan dagang yang lebih besar dan membentuk ulang struktur perdagangan global.

Selain itu, langkah Trump yang mendeklarasikan hanya ada dua jenis kelamin di AS yakni pria dan wanita, kebijakan imigrasi yang keras, seperti mengakhiri hak kewarganegaraan bagi anak-anak imigran yang tidak berdokumen, semakin menambah kontroversi arah pemerintahannya di mata dunia.

Salah satu langkah yang tak kalah menarik adalah pernyataan Trump yang mengklaim Kanada dan Greenland sebagai bagian dari wilayah AS. Klaim yang membuat pemimpin Denmark dan Kanada merespons dengan tegas klaim Trump tersebut.

Tidak hanya itu, Trump mengurangi komitmen pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tidak memprioritaskan dukungan Ukraina, dan menekankan diplomasi transaksional untuk mengutamakan Amerika. Trump bahkan berniat mengambil alih Terusan Panama dan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum langsung merespons penamaan baru itu hanya berlaku untuk AS. "Bagi kami, hal tersebut (nama wilayah itu) masih merupakan Teluk Meksiko, sama seperti negara-negara lain di dunia," kata Sheinbaum tegas.

Meskipun sebagian besar langkah-langkah tersebut lebih bersifat simbolik, hal itu tetap mencerminkan kecenderungan Trump untuk memperkuat posisi AS dengan mengabaikan perasaan dan kepentingan negara-negara tetangga serta negara di jalur trans-Atlantik.

Keresahan Eropa

Trump tampil dengan gaya kepemimpinan yang khas, provokatif, berani, dan penuh kontroversi. Bahkan, sekutu-sekutu Amerika di Eropa pun resah dibuatnya

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News