Donald Trump Masih Pengin Perang di Yaman
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump tak mau mengakhiri perang di Yaman. Kemarin, Rabu (17/4) dia menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi yang diajukan Kongres agar AS tak lagi terlibat dalam perang Yaman. Perang yang sudah berlangsung selama 4 tahun itu telah merenggut setidaknya 10 ribu nyawa dan membuat ribuan penduduk kelaparan.
”Resolusi ini tidak perlu dan merupakan usaha yang berbahaya untuk melemahkan otoritas konstitusional saya,” ujar Trump seperti dikutip AFP. Dia juga menegaskan bahwa resolusi itu bisa membahayakan nyawa penduduk dan militer AS saat ini dan di kemudian hari.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) langsung menyambut baik keputusan suami Melania tersebut. Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash menyebut yang dilakukan Trump sudah tepat. Itu menunjukkan sinyal positif AS pada para sekutunya. Tapi, bagi para pemberontak Houthi, tindakan Trump menunjukkan hal lain.
”Veto itu membuktikan bahwa AS tidak hanya terlibat dalam perang Yaman, tapi juga menjadi pihak di balik keputusan untuk memulai perang,” tegas Juru Bicara Houthi Mohammed Abdelsalam. (sha/c25/dos)
Donald Trump tak mau mengakhiri perang di Yaman. Kemarin, Rabu (17/4) dia menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi yang diajukan Kongres agar AS tak lagi terlibat dalam perang Yaman
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos