Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA- Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS berdampak luas pada perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai Indonesia perlu tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan menjaga fleksibilitas kebijakan moneter, sehingga dapat mengantisipasi gejolak yang mungkin terjadi.
Menurutnya, secara keseluruhan, kebijakan Trump di bidang fiskal dan perdagangan diproyeksikan membawa tantangan bagi stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia.
Sebab, kemenangan trump berpotensi menekan kurs rupiah di mana kebijakan ekonomi AS yang pro-pertumbuhan dapat mendorong penguatan ekonomi AS sehingga meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS.
"Bisa berimbas pada depresiasi rupiah," ungkap Josua dikutip, Jumat (8/11).
Lebih lanjut, kata Josua, depresiasi ini membuat impor Indonesia lebih mahal dan berisiko memicu imported inflation, atau inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga barang impor.
“Akibatnya, Bank Indonesia (BI) mungkin perlu melakukan intervensi untuk menstabilkan rupiah, sehingga membatasi kemampuannya untuk menurunkan BI-rate, yang dapat meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen di Indonesia,” kata Josua.
Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS (UST) yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump dapat meningkatkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia.
JAKARTA- Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS berdampak luas pada perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia.
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Pemkot Tangsel jadi Daerah Paling Tertib Ukur versi Kemendag RI
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja