Donald Trump Minta Arab Saudi Segera Bersekutu dengan Israel
![Donald Trump Minta Arab Saudi Segera Bersekutu dengan Israel](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/03/23/presiden-as-donald-trump-dan-pangeran-mohammed-bin-salman-memamerkan-senjata-senjata-yang-dibeli-arab-saudi-kepada-wartawan-foto-ap.jpg)
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap Arab Saudi akan bergabung dengan perjanjian pemulihan hubungan diplomatik Uni Emirat Arab (UEA)-Israel.
"Ya," jawab Trump ketika dalam konferensi pers di Gedung Putih ditanya apakah ia berharap Saudi akan bergabung dalam kesepakatan itu, Rabu (18/8).
Berdasarkan perjanjian, yang dibantu Trump, Israel setuju untuk menghentikan sementara rencananya untuk mencaplok daerah-daerah di Tepi Barat yang diduduki.
Perjanjian itu juga menegaskan penentangan terhadap Iran, kekuatan di kawasan yang dianggap UAE, Israel, dan Amerika Serikat sebagai ancaman utama di Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi pertama yang dikeluarkan Saudi sejak perjanjian itu diumumkan, menteri luar negerinya mengatakan pada Rabu bahwa kerajaan Sunni itu tetap berkomitmen soal perdamaian dengan Israel atas dasar Prakarsa Perdamaian Arab 2002.
Prakarsa tersebut menyebutkan bahwa negara-negara Arab tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sebelum ada kesepakatan dengan Palestina.
Selain itu, menurut prakarsa tersebut, Israel harus secara penuh menarik keberadaannya dari wilayah yang dicaploknya pada 1967. (ant/dil/jpnn)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap Arab Saudi akan bergabung dengan perjanjian pemulihan hubungan diplomatik Uni Emirat Arab (UEA)-Israel.
Redaktur & Reporter : Adil
- Kecam Trump, PM Spanyol: Tak Ada Real Estat Bisa Menutupi Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Gaza
- Presiden Mahmoud Abbas Tegas, Tolak Seruan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- Donald Trump Kembali Berulah, Vatikan Tegaskan Sikap soal Warga Palestina
- Berkah Dermawan
- Dampak Kebijakan Ekonomi Trump, Grant Thornton Indonesia Ungkap Strategi untuk RI