Donald Trump Telah Mempermalukan Amerika, Rakyat Muak

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati menilai gelombang demonstrasi terkait kasus kematian George Floyd merupakan bukti bahwa masyarakat Amerika Serikat sudah muak dengan kepemimpinan Donald Trump.
"Ada kekecewaan rakyat Amerika sendiri terhadap kepemimpinan Donald Trump. Ini endapan terhadap rasisme, endapan terhadap kepemimpinan," kata Siti Mutiah di Yogyakarta, Minggu (6/6).
Terkait persoalan rasisme di Amerika, khususnya antara kulit putih dan kulit hitam, menurut Mutiah, sebetulnya sudah sejak lama berangsur membaik.
Namun, di bawah kepemimpinan Trump, menurut dia, isu rasisme atau persoalan kesetaraan lainnya di negeri Paman Sam itu kembali mencuat.
Terlepas persoalan rasisme, menurut Mutiah, sebetulnya pemerintahan Amerika Serikat saat ini dalam kondisi tertekan, khususnya dalam politik luar negeri.
Ia mengatakan di bawah Trump, politik luar negeri Amerika terhenti. Hubungan dengan Timur Tengah dan Asia ditinggalkan, bahkan dengan Eropa juga memburuk.
"Yang semula Amerika dikagumi di dunia internasional sehingga mendapat posisi sebagai super power, di bawah Donald Trump itu hilang," kata Ketua Prodi Pascasarjana Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM ini.
Tidak hanya itu, menurut dia, berbagai kebijakan yang dibuat oleh presiden yang diusung Partai Republik itu juga kerap kontraproduktif serta melanggar kesepakatan internasional.
Gelombang demonstrasi terkait kasus kematian George Floyd merupakan bukti bahwa masyarakat Amerika Serikat sudah muak dengan kepemimpinan Donald Trump.
- Tarif Tarifan
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya