Dongkrak Wisata Halal, Kemenpar Gelar Pertemuan GHTC
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak henti menggali potensi wisata halal.
Bersama para pegiat wisata Muslim yang tergabung dalam Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) dan Asosiasi Tour Leader Muslim Indonesia (ATLMI), Kemenpar terus berupaya menggencarkan wisata halal agar Indonesia bisa mendulang manfaatnya.
Salah satu upaya itu adalah dengan membentuk Global Halal Travel Consortium (GHTC). Konsorsium ini dibentuk untuk menyiapkan tenaga penjualan dan penyusunan paket wisata hnalal unggulan melalui strategi cross selling. Targetnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) halal ke Indonesia akan meningkat.
Rencananya, pertemuan perdana GHTC akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 6 April 2017. Pertemuan itu akan diadakan di sela Pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017.
"Kami akan matangkan hal tersebut selama MIHAS. Nanti ada pertemuan Perdana GHTC pada 6 April 2017 di Kuala Lumpur, dan akan ada perwakilan Travel Agent dan Tour Operators dari Malaysia, Brunei, China, Singapore, Philipine dan Thailand," kata Ketua Tim Percepatan Wisata Halal, Kementerian Pariwisata Riyanto Sofyan.
Riyanto mengatakan, rencananya GHTC tersebut akan meliputi sejumlah negara, yakni Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, India, China, Australia dan Filipina. Kemenpar dan para pelaku usaha mengharapkan negara-negara tersebut menjadi pasar yang bisa memasok Inbound Tourism atau wisman Muslim ke Indonesia.
Sebelumnya, pada Kamis (16/3) Kemenpar, IITCF dan ATLMI telah melakukan audiensi di Sofyan Hotel Betawi, Jakarta. Audiensi ini dilakukan dalam rangka memlerkuat sinergi IITCF dan ATLMI dengan Kemenpar guna mematangkan rencana pembentukan GHTC.
Potensi wisata halal yang menjadikan para wisatawan Muslim sebagai segmen pasar utama memang menggiurkan.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tak henti menggali potensi wisata halal.
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga