Doni Monardo

Oleh: Dahlan Iskan

Doni Monardo
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di mana saja Doni menanam pohon. Teman-temannya dikirimi bibit pohon buah unggulan.

Belakangan Doni merambah program menggalakkan pembiakan pohon langka. Egy Massadiah punya daftar pohon langka yang dikembangkan Dony.

Egy adalah wartawan, penulis buku dan teman dekat banyak perwira tinggi. Waktu saya ke pusat pengendalian Covid, Egy juga terlihat bersama Pak Doni.

Egy juga tidak pernah pulang. Bahkan, ketika helikopter Pak Doni terombang-ambing angin ribut di pulau Miangas, Egy ada di dalam helikopter itu. Pak Doni selamat dari kecelakaan heli yang akan bisa menewaskannya.

Pak Doni selamat. Pun dalam badai Covid, Pak Doni juga selamat. Tetapi, Pak Doni sebenarnya kurang sehat. Sejak lama. Sejak hampir 10 tahun lalu.

Kalau saja beliau sehat rasanya akan bisa jadi KSAD. Atau panglima TNI.

Pak Doni punya masalah kesehatan yang umum dialami banyak laki-laki berumur: prostat. Saya termasuk yang menyarankan agar beliau dioperasi di Singapura tanpa takut dinilai kurang nasionalis.

Itu karena teman saya, orang Singapura, baru saja berhasil mengatasi kanker prostat dengan cara operasi.

Doni Monardo ikut menyelamatkan kita semua. Pun di saat beliau sendiri sebenarnya sudah tahu: kanker sedang mengancam keselamatannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News