Donor Datang Tengah Malam pun Langsung Operasi
Senin, 01 Februari 2010 – 02:37 WIB
Selain barang-barang bawaan kami, yang tak luput dari perhatian Ellen adalah makanan kami. Terutama kalau kami mengikuti operasi. Dia tak pernah lupa menyuruh petugas menyiapkan makanan buat kami di ruang pertemuan di lantai 12. Tempat para dokter biasanya berdiskusi tentang kasus-kasus yang akan atau baru saja dioperasi.
Selain Ellen, selama di sana kami ditemani seorang gadis cantik bernama Cindy. Sarjana bahasa Inggris ini adalah penerjemah resmi OOTC, yang kami booked untuk menemani kami selama enam hari. Tetapi, anak tunggal ini tidak mendampingi kami selama 24 jam. Setelah pukul 18.00, dia akan pamit. Kecuali pada hari terakhir kami di kamar operasi, dan Ellen juga ikut.
Yang menarik dari Cindy adalah penguasaan bahasa asing dan istilah-istilah serta prosedur teknis medis dalam transplantasi. Padahal, baru enam tahun dia bekerja di OOTC. Untuk bahasa asing, dia menguasai enam bahasa. Mulai Inggris sampai Hebrew atau Ibrani. Bahasanya orang-orang Israel. Beberapa tahun lalu, OOTC menerima cukup banyak pasien transplan liver dari Israel. Tetapi, itu terhenti tahun lalu karena dilarang pemerintah. Mungkin sekarang Israel sudah bisa melakukan sendiri transplantasi liver.
Hari mulai gelap. Hanya saya, dr Philia, dr Arie, dan perawat Eko yang memilih tinggal di rumah sakit. Trio anestesi dan ICU itu ingin mendalami teknik perawatan pasien-pasien transplan liver yang baru operasi, hingga saat dipindahkan ke ruang masing-masing. Delapan anggota tim yang lain pulang. Mereka berencana makan malam di restoran muslim.
Selain melihat proses transplantasi dengan donor hidup, tim RSUD dr Soetomo Surabaya mempelajari transplantasi dengan donor cadaver alias mayat.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408