Donor Datang Tengah Malam pun Langsung Operasi

Donor Datang Tengah Malam pun Langsung Operasi
STANDBY - Tim dari RSUD dr Soetomo ketika sedang berdiskusi dengan dr Zhang Jian Jun (Wakil Direktur) yang duduk di depan komputer. Foto: Nany Wijaya/Jawa Pos.
Seperti halnya di kamar operasi, suasana di ICU pasien transplan ini juga tidak menegangkan, meski sunyi. Sunyi karena di ruang itu tak ada perawat atau dokter yang ngobrol. Semuanya - kecuali yang sedang memeriksa pasien - berkumpul di satu ruang yang dipenuhi monitor komputer. Setiap monitor terhubung dengan semua mesin di tiap bilik. Dari monitor-monitor itulah para pasien dipantau.

Sistem jaga di ICU ini juga unik. Setiap orang kebagian piket lima kali 24 jam dalam seminggu. Selama itu mereka tidak diperkenankan meninggalkan ICU, kecuali memang ditugasi oleh direktur ICU.

Sekitar pukul 19.00 lebih sedikit, ketika perut terasa mulai lapar, kami meninggalkan ICU. Karena untuk kembali ke kamar ganti kami harus melewati lantai 13, jadi naik dulu. Kami pun naik. Kesempatan itukami gunakan untuk melongok kamar-kamar operasi yang ada di situ. Hampir semuanya sudah dirapikan dan disiapkan untuk keesokan paginya. Yang ada hanya satu resipien, yang operasinya sudah kami ikuti. Itu pun hampir selesai. Tinggal merapikan jahitan.

Saat mau meninggalkan ruang itu, saya berpapasan dengan dr Du Hongyin, direktur anestesi. Saya lihat dia sibuk menyiapkan alat penghangat cairan. Heran, direktur kok nyiapin alat sendiri. "Kan bisa dilakukan perawat yang tugas pagi, dok" tanya saya dalam bahasa Inggris.

Selain melihat proses transplantasi dengan donor hidup, tim RSUD dr Soetomo Surabaya mempelajari transplantasi dengan donor cadaver alias mayat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News