Donor Datang Tengah Malam pun Langsung Operasi
Senin, 01 Februari 2010 – 02:37 WIB
Setengah jam kemudian, dua pasien lelaki berkulit kuning didorong ke ruang operasi nomor enam dan tujuh. Seorang perawat menempelkan tulisan tentang golongan darah pasien di dekat pintu. Kondisi keduanya tidak sama. Yang satu dengan perut segede gunung (ascites), yang satu lagi biasa. Keduanya memasuki kamar operasi dalam keadaan masih mengenakan piyama rumah sakit.
Persiapan dilakukan. Saya tidak perlu mengulang cerita tentang persiapan ini. Semuanya sama dengan kalau menggunakan donor hidup. Cara pembiusannya, pemasangan swan ganz dan arteri line di leher sampai caranya membuka rongga perut juga sama.
Begitu persiapan selesai, tim ahli bedah masuk. Saya menunggu di ruang nomor enam, tempat pasien yang ascitesnya besar itu. Rencananya, pasien ini ditangani dr Jiang Wentao.
Sampai setengah jam saya menunggu, tak ada tindakan lanjutan. Dr Jiang sendiri sibuk berbicara di telepon. Apa yang dia bicarakan, saya tidak tahu. Tetapi, dari ekspresinya terlihat bahwa dia sedang bingung. Begitu dia selesai menelepon, saya dekati dan saya tanya.
Selain melihat proses transplantasi dengan donor hidup, tim RSUD dr Soetomo Surabaya mempelajari transplantasi dengan donor cadaver alias mayat.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408