Donornya Cadaver Napi 68 Jenis Kejahatan
Selasa, 02 Februari 2010 – 02:29 WIB
Melihat langsung step by step transplantasi liver dengan menggunakan donor cadaver menimbulkan perasaan dan pengalaman yang tidak sama jika dibandingkan dengan ketika melihat transplantasi dengan donor hidup. Teknik operasinya juga berbeda. Seberapa berbeda? Bagaimana Tiongkok mampu menyediakan donor cadaver sebanyak itu?
Laporan NANY WIJAYA, Jawa Pos
SEJAK berangkat ke Oriental Organ Transplant Center (OOTC) di Tianjin, Tiongkok, kami sudah bertekad membuang semua keinginan yang tak terkait dengan pembelajaran mengenai transplantasi liver. Baik yang menggunakan donor hidup maupun cadaver. Karena itu, keputusan kembali ke hotel ketika organ donor cadaver sudah dalam perjalanan ke OOTC adalah hal yang sangat saya sesali malam itu (baca tulisan sebelumnya, Red). Mengapa saya memilih kembali ke hotel, padahal sesuatu yang paling kami nantikan sudah sangat dekat?
Begitu dalam penyesalan saya malam itu, hingga tak bisa memejamkan mata. Sebenarnya saya mau memeriksa foto hasil jepretan hari itu. Tapi, saya mendadak tak berselera. Ingin sekali saya kembali ke rumah sakit, yang hanya berjarak sekitar 10 menit jalan kaki dari hotel. Tetapi, udara di luar sangat dingin, 12 derajat Celsius di bawah nol. Tubuh saya juga sudah kelelahan.
Melihat langsung step by step transplantasi liver dengan menggunakan donor cadaver menimbulkan perasaan dan pengalaman yang tidak sama jika dibandingkan
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis