Donornya Cadaver Napi 68 Jenis Kejahatan
Selasa, 02 Februari 2010 – 02:29 WIB
Secara medis, semua orang pasti mati kalau kepala bagian belakangnya (letak batang otak, yang menghubungkan otak besar dan otak kecil yang terletak di tengkuk bagian atas) dihajar peluru. Pemeriksaan untuk memastikan bahwa si terpidana sudah tewas harus dilakukan dengan sangat cepat. Sebab, dalam keadaan tanpa oksigen dan darah (nutrisi), organ-organ penting kita hanya bertahan maksimal 10 menit.
Sayang, kami tidak punya kesempatan melihat atau mendapatkan penjelasan tentang bagaimana dokter mengangkat organ-organ dari terpidana mati yang sudah dieksekusi. Rasanya kesempatan ini juga tidak akan pernah diberikan kepada kami, karena ini menyangkut rahasia negara.
Mungkin karena serba cepat itu, pengambil organ harus dokter bedah yang sudah sangat terlatih. Sebab, sedikit kesalahan, bisa berakibat fatal pada organ. Untuk liver misalnya, permukaannya yang semulus pipi bayi tak boleh tergores sedikit pun. Begitu pula pembuluh darah utama yang dipotong harus cukup panjang untuk disambung, kemudian memasang klamp khusus untuk menutup ujung-ujungnya. Begitu pula halnya dengan ginjal, paru-paru, jantung, pankreas, usus halus, serta organ lain yang bisa ditransplantasikan.
Mungkin karena membayangkan bagaimana organ-organ itu dikeluarkan, ketika kali pertama melihat liver donor cadaver, tubuh saya langsung menggeletar. Wajah saya memucat, telapak tangan dan kaki saya dingin serta berkeringat.
Melihat langsung step by step transplantasi liver dengan menggunakan donor cadaver menimbulkan perasaan dan pengalaman yang tidak sama jika dibandingkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408