Doooor! Dikira Maling, Polisi Salah Tembak Anak Sendiri
Selama di perjalanan Bagas masih bernapas. Namun, kala tiba di rumah Sakit Bhayangkara sebelum Subuh, pihak medis menyatakan bahwa Bagas sudah meninggal.
Dalam keadaan shock berat, BS menyerahkan senpi yang digunakan untuk menembak anaknya kepada seorang petugas.
Sekitar pukul 05.30, BS pulang ke rumah dan meninggalkan mobil. BS keluar membawa tas dan mengendarai Honda Revo.
Dia sempat ke rumah temannya. Info terakhir, dia mendatangi keluarga mertuanya di Desa Karang Tinggi.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Yovianes Mahar menganggap kejadian tersebut sebagai kecelakaan.
''Sementara ini kami masih menganggap itu suatu kecelakaan. Sebab, dia tidak mengira bahwa itu adalah anaknya,'' jelasnya.
Lebih jauh, Yoviaes yang dua hari lagi sertijab di Mabes Polri tersebut tidak mau berkomentar, termasuk saat ditanya apakah anggotanya itu akan mendapatkan sanksi atau tidak.
''Kami belum tahu. Kita lihat nanti. Sekali lagi, yang jelas peristiwa tersebut adalah suatu kecelakaan yang pasti tidak diinginkan terjadi oleh semua orang, termasuk kami,'' katanya.
Bunyi pintu terbuka membuat Aiptu BS, 43, terbangun. Saat itu menunjukkan pukul 03.30 WIB, Rabu (26/4).
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Siswa SMKN 4 Semarang Korban Penembakan Oknum Polisi Terlibat Tawuran?
- Seorang Pelajar SMKN 4 Semarang Meninggal Dunia, Diduga Ditembak Polisi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian