Dor! Dor! Penyandera Dilumpuhkan, Entah Berapa Peluru
jpnn.com, TARAKAN - Peristiwa penyanderaan terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (4/4).
Setelah berlangsung berjam-jam yang dimulai pukul 13.00 Wita, pelaku bernama Fulla dihadiahi timah panas oleh aparat kepolisian di rumahnya RT 1 Kelurahan Karang Anyar Pantai.
Fulla dilumpuhkan polisi karena tidak mau menyerahkan sanderanya yang masih berstatus keponakannya, Fa (4) dan Ai (2).
Setelah sebelumnya dilakukan negosiasi oleh kepolisian, dia juga berupaya melawan petugas dengan dengan menggunakan benda tajam yang dipegangnya.
“Kami laporkan kepada pimpinan cara bertindak. Mulai dari tahapan A sampai D. Untuk tahap pertama negosiasi secara baik-baik sudah kami lakukan. Masuk ke tahap kedua juga sudah dilakukan. Akhirnya ketiga upaya paksa. Karena waktu sudah sore, kami rapat apakah mengambil tahapan keempat,” ujar Wakapolres Tarakan Kompol Rizki Fara Sandy usai memimpin operasi pembebasan sandera.
Sebelum menembak mati, jelasnya, aparat sudah memberikan tembakan peringatan dua kali agar Fulla mau menyerahkan sandera dan dirinya kepada aparat.
Namun, lanjutnya, Fulla justru keluar dari kamar dengan menodongkan parang di salah satu tubuh anak yang disanderanya.
“Dia malah melawan petugas sehingga kami keluarkan tembakan peringatan dua kali,” ujarnya.
Peristiwa penyanderaan terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (4/4).
- Disandera 2 Jam, Balita di Empat Lawang Selamat dari Pria Berparang
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Pensiunan Jenderal Bintang 2 Nasihati Juniornya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Keluarga Siswa Korban Penembakan di Semarang: Anaknya Penurut
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara