Dor! Dor! Penyandera Dilumpuhkan, Entah Berapa Peluru
Bahkan, dari keterangan polisi yang bertindak, beberapa bagian tubuh anak tersebut luka karena sayatan parang Fulla.
Begitu Fulla keluar dari kamar, beberapa polisi dibantu TNI yang siaga di dalam rumah, langsung menyambar sambil berupaya merebut sandera dan parang yang dari tangan Fulla.
“Dari negosiator (polisi) ini merebut parang, yang anggota polisi lainnya mendorong dia menempel ke dinding, yang anggota TNI menahan parang,” paparnya.
Fulla masih berupaya melawan petugas meski polisi sudah menyarangkan timah panas di bahu dan kakinya.
Polisi akhirnya mengarahkan lagi tembakan di bagian badan Fulla hingga melumpuhkannya.
Polisi pun merampas sandera dan parangnya. Sementara Fulla terkapar di dalam rumah.
Meski menyebutkan kronologi penembakan, Rizki belum bisa memastikan berapa butir peluru yang bersarang di dada Fulla.
Pihaknya menunggu hasil autopsi dari RSUD Tarakan. Sementara, dua bocah yang disandera langsung di rawat di RSUD Tarakan untuk memulihkan kondisi kejiawannya.
Peristiwa penyanderaan terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (4/4).
- Disandera 2 Jam, Balita di Empat Lawang Selamat dari Pria Berparang
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Pensiunan Jenderal Bintang 2 Nasihati Juniornya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Keluarga Siswa Korban Penembakan di Semarang: Anaknya Penurut
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara