Dor! Peluru Memantul dan Tepat di Kepala Novan
jpnn.com - JAKARTA - Seorang anggota TNI, Praka Dedi Purwanto, secara tidak sengaja menembak dua orang, yakni Sugiono dan anaknya Novan di Bandara Mopah, Merauke.
Novan dipastikan meninggal dunia di tempat dan Sugiono masih kritis di RSUD Merauke. TNI memastikan kecelakaan tersebut tidak boleh terulang kembali.
Sesuai data TNI AD, kecelakaan tersebut terjadi saat Dedi menjalankan prosedur mengamankan dari senjata sebelum penerbangan. Prosedurnya, pengosongan senjata harus dilakukan dengan cara mengeluarkan magazin senjata dan menarik bagian atas senjata untuk mengeluarkan peluru dan untuk lebih memastikan tidak adanya peluru maka pelatuk ditekan dengan pistol diarahkan ke langit.
Sayangnya, ternyata saat pistol itu diarahkan ke langit ternyata masih terdapat satu peluru. Peluru itu menabrak bagian atap tembok dan memantul mengarah ke tembok samping. Karena tembok terbuat dari triplek, maka peluru menembus dan mengenai Sugiono dan Novan.
Sugiono terkena tembakan di perut dan Novan terkena tepat di kepala. Peluru dipastikan menembus badan Sugiono.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen Fuad Basya menuturkan, kejadian tersebuT dipastikan karena adanya kelalaian dari Praka Dedi.
Seharusnya, untuk pengosongan peluru itu dilakukan dalam ruangan yang tanpa atap. Sehingga, peluru menyasar ke udara bebas. "Bukannya, didalam ruangan," ujarnya.
Kemungkinan besar, Dedi saat itu sangat yakin bila senjata tersebut sudah kosong. Namun, kenyataannya berbeda dengan yang diprediksi oleh anggota TNI tersebut. "Ini akan menjadi atensi," terangnya.
JAKARTA - Seorang anggota TNI, Praka Dedi Purwanto, secara tidak sengaja menembak dua orang, yakni Sugiono dan anaknya Novan di Bandara Mopah, Merauke.
- Kediaman Hasto Digeledah KPK, Said PDIP Singgung Asas Praduga Tak Bersalah
- Biaya Ibadah Haji Turun, Sekjen PKB: Kualitas Pelayanan Jangan Menurun
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Kementerian Bertambah, ASN Belum Dipindahkan ke IKN dalam Waktu Dekat